Gambar: Teach ICT
Dilansir melalui video milik Techquickie. Baik hard disk atau SSD atau RAM, sebetulnya konsepnya sama-sama menyediakan data untuk diproses prosesor. Tapi prosesor modern seperti sekarang, ternyata performanya tidak maksimal karena kerap menunggu data dari RAM atau hard disk atau SSD.
Karena alasan ini ada yang namanya CPU cache. Konsep kerjanya mirip seperti RAM, hanya saja CPU cache ini jauh lebih kencang bahkan melebihi DDR5. CPU cache sendiri umumnya terbagi tiga level. Yaitu L1 cache, L2 cache dan L3 cache. L1 cache lebih cepat dari L2 cache, L2 cache lebih cepat dari L3 cache. Sementara besar kapasitasnya, kebalikannya.
Diagram sederhana: Kecepatan L1>L2>L3, Kapasitas L1<L2<L3.
Gambar: APH Networks
CPU cache bisa bekerja sangat cepat, karena sifatnya yang memang berbeda dengan DRAM (Dynamic RAM). CPU cache ini bisa juga disebut dengan SRAM (Static RAM), dimana ia tidak perlu melakukan refresh saat menyimpan data. Tapi karena CPU cache ini ukurannya sangat kecil, hanya data tertentu yang disimpan disini. Selebihnya, data tersimpan di RAM dan hard disk.
Lalu seberapa besar pengaruh CPU cache ini dengan performa seperti FPS dalam game dan lain-lain? Tergantung dengan jenis aplikasinya, tapi secara garis besar pasti kamu akan merasakan peningkatan performa keseluruhan. Karena agak sulit membandingkan diperbedaan CPU cache, mengingat CPU cache merupakan satu kesatuan sebuah prosesor.
Sumber :
https://jalantikus.com/tips/cpu-level-cache/
EmoticonEmoticon