Pemrograman Jaringan Dengan Java

Cek IP Address 

Cek Hostname Dengan IP Address

Cek Hostname Komputer


Cek IP Address dengan Hostname / Nslookup



Output



Konfigurasi DNS server di Ubuntu 16.04 dengan Bind9



Domain Name System (DNS) adalah Distribute Database System yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di rangkaian yang menggunakan TCP/IP. DNS merupakan sebuah aplikasi service yang biasa digunakan di internet seperti web browser atau e-mail yang menerjemahkan sebuah domain ke IP address. Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan nama komputer menjadi IP address).

Berikut adalah cara konfigurasi DNS server di Ubuntu 16.04

Install Bind9

Pertama masuk sebagai root dengan perintah

                sudo su

lalu masukkan password dan kemudian ketik perintah dibawah untuk install Bind9


Command : apt-get install bind9

Konfigurasi IP Address

Selanjutnya konfigurasi IP Address yang secara default auto menjadi static, menggunakan perintah seperti gambar dibawah


Command : nano /etc/network/interfaces

Selanjutnya konfigurasi IP Address. disini saya menggunakan IP Address 192.168.10.100/24 pada interface enp0s3 atau eth0


Agar IP Address yang sudah dikonfigurasi berubah, service networking perlu direstart dengan perintah seperti gambar dibawah

Command : /etc/init.d/networking restart

Lalu cek IP address dengan menggunakan perintah ifconfig seperti gambar dibawah ini


Jika IP Addressnya belum berubah coba untuk reboot Ubuntunya lalu cek kembali. 

Konfigurasi Bind9

Pertama konfigurasi forward dan reverse default-zonesnya menggunakan perintah 

nano /etc/bind/named.conf.default-zones

Kemudian tambah script berikut di paling bawah file tersebut


siwiyono.com adalah contoh domain yang ingin dibuat, kalian bisa menggantinya sesuai keinginan. lalu db.siwi dijadikan forward dan db.192 dijadikan reverse

Selajutnya copy file db.local ke db.siwi dan file db.127 ke db.192, sebelum itu masuk dalam direktori bind terlebih dahulu agar mudah dalam mengetik perintahnya, seperti gambar dibwah


Lalu buka file db.siwi dengan perintah nano db.siwi dan lakukan konfigurasi seperti gambar dibawah

Kemudian lakukan konfigurasi seperti gambar dibawah untuk db.192 dengan perintah 
nano db.192


Setelah itu ubah file resolv.conf dengan perintah nano /etc/resolv.conf  tambahkan script ini di baris paling bawah file ini

nameserver 192.168.10.100
                                                   search siwiyono.com


Terakhir, restart service Bind9 dengan perintah /etc/init.d/bind9 restart


Uji Coba

dengan menggunakan perintah nslookup kita dapat mengecek dns server yang sudah dibuat berhasil atau tidak




pastikan hasilnya sama seperti gambar diatas jika belum, kemungkinan ada kesalahan pada di file db.[namadomain] atau db.192

Sekian langkah - langkah install Bind9 dan konfigurasinya. mohon maaf apabila ada kesalahan



Sumber:
http://www.immersa-lab.com/konfigurasi-dns-server-di-ubuntu-16-04.htm 

Electronic Data Interchange (EDI)


Pertukaran Data Elektronik (Electronic Data Interchange – EDI)

Electronic Data Interchange (EDI) adalah sebuah metode pertukaran dokumen bisnis antar aplikasi komputer antar perusahaan/instansi secara elektronis dengan menggunakan format standar yang telah disepakati, dimana antara dua pihak yang berhubungan yang memiliki sistem dan aplikasi yang berbeda dihubungkan dengan teknologi EDI. Menurut kamus TI Pengertian EDI Adalah Metode untuk saling bertukar data bisnis atau transaksi secara elektronik melalui jaringan komputer. Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”. Pemanfaatan EDI di Indonesia nampaknya masih belum mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan. Masih sangat jarang yang memanfaatkan system ini sebagai salah satu komponen teknologi informasi. Komponen dasar pada EDI ialah Hub(pihak yang memberikan perintah), Spoke (pihak yang menerima perintah), Computer (sebagai electronic hardware) dan Electronic software.

Tiga tingkat penggunaan EDI :

  1. Pemakai tingkat satu : hanya satu atau dua set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra dagang yang terbatas.
  2. Pemakai tingkat dua : banyak set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra dagang.
  3. Pemakai tingkat tiga : aplikasi komputer disesuaikan dengan standart EDI. Tujuan tingkat satu dan dua adalah mengubah dokument kertas menjadi dokumen elektronik. Tingkat penggunaan ini digambarkan sebagai pendekatan pintu ke pintu, karena hanya mempengaruhi komunikasi data dan bukan aplikasi.

Cara Kerja EDI


Pada dasarnya EDI terdiri dari tiga komponen utama, yakni:

1.Pesan Standar

Pada dasarnya berisikan teks (text) yang memuat informasi dan rule sebagai penterjemah dari satu atau lebih dokumen bisnis. Contoh dari pesan standart adalah Uniform Communication Standar (UCM) yang mendefinisikan lebih kurang 15 tipe dokumen elektronik diantaranya; purchase order, promotion announcement, price change, invoice, dll. Sedangkan rule dalam EDI lazimnya bekerja dalam bentuk kelompok. Sekumpulan rules untuk memformat sebuah dokumen elektronik disebut transaction set.

2.Perangkat Lunak EDI (EDI Converter)

Berfungsi sebagai sebagai penterjemah dari pesan standar EDI ke dalam internal file format perusahaan penerima. Perangkat lunak EDI harus terintegrasi dengan aplikasi bisnis yang dipakai.

3.Komunikasi

Komunikasi dalam EDI tentu sangat berbeda dengan komunikasi yang kita bersifat konvensional. Hal ini disebabkan komunikasi di EDI dilakukan melalui antar mesin (komputer), sehingga diperlukan infrastruktur komunikasi. Bentuk komunikasi infrastruktur yang mula-mula berkembang adalah transaksi berbentuk point-to-point, yakni hubungan langsung dari dua perusahaan yang bertransaksi. Dalam point-to-point di EDI perusahaan yang bertransaksi memerlukan: (1) menggunakan protokol komunikasi yang sama, (2) mempunyai kecepatan.

Kelemahan EDI 

Implementasinya yang sangat spesifik dan tertutup sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dengan adanya Internet, mulai muncul EDI (over) Internet, dan Open EDI yang diharapkan dapat menekan biaya dengan menggunakan Internet.

Keuntungan yang akan didapatkan organisasi jika menerapkan EDI.


•Penghematan Biaya : Penghematan ini didapatkan karena dengan EDI tidak akan ada biaya kertas, tidak ada biaya penyimpanan dokumen kertas dan tidak akan ada biaya pengiriman dokumen kertas.

•Kecepatan : Kecepatan ini didapatkan karena dengan EDI leadtime pengiriman dokumen hanya kurang dari 1 menit.

•Keakuratan : EDI akan mampu menghasilkan tingkat akurasi tinggi karena tidak ada entry data ulang. Selain itu sistem EDI sudah dilengkapi dengan ECC (Error Correction Control) yang akan mengidentifikasi kesalahan dengan cepat sehingga dapat segera diperbaiki.

•Keamanan : Penggunaan enkripsi dokumen membuat dokumen hampir tidak bisa dipalsukan.

•Integrasi : Integrasi antar sistem dapat dilakukan dengan perantara EDI. Setiap unit didalam organisasi akan terintegrasi dengan adanya EDI didalamnya sehingga proses menjadi lebih efisien.


Sumber :
http://juraeis.blogspot.com/2010/10/electronic-data-interchange-edi-dan.html

E-Commerce dan E-Business

E-Commerce

E-Commerce adalah salah satu istilah yang paling sering kita kenal ketika kita sedang melakukan surfing dan juga menjelajah berbagai macam situs website. Di era yang mengedepankan perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan E-commerce merupakan salah satu hal sudah sangat umum dan banyak ditemui, serta sudah seperti menjadi bagian dari gaya hidup pengguna internet. Lalu, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan e-commerce?
Pengertian dari e-commerce sebenarnya tidaklah baku, akan tetapi, e-commerce berasal dari kata “e” yang merupakan kependekan dari electronic, dan commerce yang berarti transaksi komersial. Apabila digabungkan, maka e-commerce bisa disebut sebagai sebuah proses transaksi komersial yang menggunakan fasilitas elektronik.
Sistem e-commerce mulai berkembang pesat pada era 90-an, ketika jaringan komputer dan internet sudah mulai masuk ke dalam masyarakat. Situs e-commerce yang pertama adalah milik yahoo, dan beberapa situs lainnya. E-commerce menawarkan banyak barang kebutuhan sehari-hari, melalui jaringan internet, yang tentu saja sangat memudahkan user dalam memperoleh kebutuhan dengan menggunakan manfaat jaringan komputer secara lebih luas.
Ciri – Ciri dari E-Commerce
Ada beberapa ciri – ciri tersendiri dari sebuah e-commerce. Berikut ini adalah beberapa ciri dari penggunaan e-commerce yang dirangkum dari berbagai sumber :
  1. E-commerce menggunakan prinsip jual beli dan transaksi elektronik, seperti transfer dana, baik dana uang virtual maupun dana berupa uang asli menggunakan rekening Koran.
  2. E-commerce melayani proses pemindahtanganan suatu barang, yang dalam hal ini lebih populer dengan istilah proses jual beli barang di dalam situs e-commerce.
  3. E-commerce memiliki prinsip jual beli barang, dimana setiap situs e-commerce hanya berfokus pada kegiatan jual beli barangnya saja, dan proses transaksi serta perputaran uang hasil jual beli saja.
  4. E-commerce bisa berbentus situs web dengan alamat yang berdiri sendiri, ataupun model toko online yang menggunakan media sosial yang gratis.
Contoh dari E-Commerce
Berikut ini adalah beberapa contoh dari e-commerce yang cukup populer saat ini :
  1. Ebay
  2. Alibaba
  3. Tokopedia
  4. Lazada
  5. Zalora
  6. Bukalapak

Dengan banyaknya deretan situs website ternama yang basis e-commerce ini tentunya sangatlah dirasakan oleh hampir seluruh masyarakat. Hal ini pastinya membawa dampak positif dalam perkembangan ekonomi juga.

E-Business

    E-business adalah salah satu bagian dari perkembangan teknologi internet dan juga teknologi jaringan kompute. Mungkin sebutan e-business masih tidak sepopuler istilah e-commerce. Namun demikian, ternyata, e-business, secara disadari oleh tidak, memiliki peranan yang penting bagi seluruh proses transaksi jual beli yang ada di dalam sebuah layanan e-commerce.

    Hal ini disebabkan karena layanan e-business ini merupakan sebuah layanan bisnis, yang berarti memiliki cakupan wilayah yang sangat luas, tidak hanya penjualan, namun juga termasuk di dalamnya proses produksi, proses marketing dan pemasaran, jaminan after sales, hingga pengembangan suatu produk.

    Pengembangan ini dapat dipasarkan melalui situs website perusahaan, dan disinilah fungsi website perusahaan yang selain menjadi sarana informasi dan pemasaran global dapat dijadikan suatu gagasan untuk mengembangkan produk dan feature lainnya dari perusahaan untuk mendapatkan kolega, bukan hanya dari pasaran nasional bahkan internasional.

    Secara garis besar, e-business merupakan sebuah bentuk bisnis yang dikembangkan dan juga ditempatkan pada sebuah sistem elektronik (yang dalam hal ini merupakan jaringan komputer dan jaringan internet). Seorang pebisnis yang bermain di bidang e-business akan concern dengan pengembangan bisnisnya melalui sistem jaringan komputer dan jaringan internet. Biasanya, sistem e-business ini mencakup all in one, dimana seluruh proses transaksi, marketing, dan lain-lain menjadi satu.

Ciri – Ciri dari E-Business
Ada beberapa ciri – ciri dari e-business yang bisa kita simpulkan. Berikut ini adalah beberapa ciri – ciri dari e-business :
  1. E-business memiliki cakupan program yang lebih luas, tidak hanya tefokus pada proses transaksi jual beli saja.
  2. E-business biasanya memiliki sebuah kantor pusat ataupun kantor perwakilan untuk memanage seluruh bisnis elektronik yang dikembangkan.
  3. E-business memiliki banyak sekali fitur yang sangat lengkap, mulai dari tim pemasaran, tim IT dan maintenance, dan sebagainya.
  4. E-business dapat dilihat atau dipandang sebagai keseluruhan bagian dari sebuah situs yang menawarkan fasilitas e-commerce.
Contoh dari E-Bussiness

     Pada dasarnya, contoh  pada e-commerce diatas bisa dimasukkan ke dalam e-business, karena memiliki struktur tersendiri. Ketika kita melihat keseluruhan sistem dari situs e-commerce tersebut, maka keseluruhan elemen dari situs e-commerce bisa kita masukkan ke dalam bagian e-business.

Perbedaan Antara E-Bussiness dan E-Commerce

   Pada dasarnya, e-commerce dan juga e-business bisa kita bedakan dengan sangat mudah. Hampir semua e-commerce adalah bagian dari e-business, jadi tidak salah apabila kita menyebutkan banyak toko – toko online sebagai bentuk dari e-commerce ataupun e-business. Namun demikian, tetap ada sebuah perbedaan antara kedua layanan yang berada di dalam jaringna internet ini, yaitu :
  1. E-business mencakup area yang sangat luas, mulai dari pembangunan modal, sumber daya manusia, sumber daya teknologi, proses marketing dan pemasaran, manajemen perkantoran, proses audit, dan segala macam elemen lainnya. Sedangkan, e-commerce hanya berfokus pada proses jual beli atau pemindahtanganan yang dilakukan melalui proses transaksi secara elektronik di sebuah situs.
  2. E-commerce merupakan bagian kecil dari sebuah e-business. Ibaratnya, apabila kita ibaratkan sebagai tubuh manusia, e-business adalah seluruh tubuh manusia, sedangkan e-commerce hanyalah bagian tangan kiri atau tangan kanan manusia saja.
  3. E-commerce hanya membutuhkan spesifikasi dan jga kemampuan analisa dari segi penjualan dan transaksi saja. Sedangkan e-business membutuhkan pertimbanan matang dari berbagai aspek, mulai dari aspek pemasaran, produksi, dan sebagainya.
Note:
  1. E-business hanya melibatkan pemasaran , perancangan produk , evaluasi layanan konsumen, dan lain-lain.
  2. E-business lebih luas dalam lingkup serta e-commerce hanya ialah satu aspek atau satu bagian dari e-business.
  3. E-commerce hanya mencakup transaksi bisnis seperti pembelian dan penjualan barang serta jasa melalui internet.
  4. E-commerce pada prinsipnya melibatkan perdagangan uang sedangkan dalam e-business, transaksi uang tidak diperlukan.


Referensi :

Search Engine Optimization (SEO)



     Search Engine Optimization, biasa disingkat (SEO) adalah serangkaian proses yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan volume dan kualitas trafik kunjungan melalui mesin pencari menuju situs web tertentu dengan memanfaatkan mekanisme kerja atau algoritma mesin pencari tersebut. Tujuan dari SEO adalah menempatkan sebuah situs web pada posisi teratas, atau setidaknya halaman pertama hasil pencarian berdasarkan kata kunci tertentu yang ditargetkan. Secara logis, situs web yang menempati posisi teratas pada hasil pencarian memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pengunjung.

   Sejalan dengan makin berkembangnya pemanfaatan jaringan internet sebagai media bisnis, kebutuhan atas SEO juga semakin meningkat. Berada pada posisi teratas hasil pencarian akan meningkatkan peluang sebuah perusahaan pemasaran berbasis web untuk mendapatkan pelanggan baru. Peluang ini dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menawarkan jasa optimisasi mesin pencari bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki basis usaha di internet.

     Mesin pencari adalah program komputer yang dirancang untuk membantu seseorang menemukan file-file yang disimpan dalam komputer, misalnya dalam sebuah server umum di web (WWW) atau dalam komputer sendiri. Mesin pencari memungkinkan kita untuk meminta content media dengan kriteria yang spesifik (biasanya yang berisi kata atau frasa yang kita tentukan) dan memperoleh daftar file yang memenuhi kriteria tersebut. Mesin pencari biasanya menggunakan indeks (yang sudah dibuat sebelumnya dan dimutakhirkan secara teratur) untuk mencari file setelah pengguna memasukkan kriteria pencarian.

    Dalam konteks Internet, mesin pencari biasanya merujuk kepada WWW dan bukan protokol ataupun area lainnya. Selain itu, mesin pencari mengumpulkan data yang tersedia di newsgroup, database besar, atau direktori terbuka seperti DMOZ.org. Karena pengumpulan datanya dilakukan secara otomatis, mesin pencari berbeda dengan direktori Web yang dikerjakan manusia.

     Sebagian besar mesin pencari dijalankan oleh perusahaan swasta yang menggunakan algoritma kepemilikan dan database tertutup - yang paling populer adalah Google (MSN Search dan Yahoo! tertinggal sedikit di belakang). Telah ada beberapa upaya menciptakan mesin pencari dengan sumberterbuka (open-source), contohnya adalah Htdig, Nutch, Egothor dan OpenFTS. Karena masingmasing mesin pencari memiliki algoritma yang berbeda, maka metode yang di gunakan akan di utamakan untuk mesin pencari google, karena mesin pencari yang paling banyak digunakan saat ini adalah google.

     Sekitar tahun 2001, mesin pencari Google berkembang lebih besar. Keberhasilan ini didasarkan pada bagian konsep dasar dari link popularity dan PageRank. Setiap halaman diurutkan berdasarkan seberapa banyak situs yang terkait, dari sebuah premis bahwa situs yang diinginkan pasti lebih banyak terkoneksi daripada yang lain. Rangking situs (The PageRank)dari sebuah link halaman dan jumlah link dari halaman-halaman tersebut merupakan masukan bagi Rangking situs yang bersangkutan. Hal ini memungkinkan bagi Google untuk mengurutkan hasilnya berdasarkan seberapa banyak halaman situs yang menuju ke halaman yang ditemukannya. User interface Google sangat disukai oleh pengguna, dan hal ini berkembang ke para pesaingnya.